BOLA BEKEL
Permainan bola bekel adalah permainan tradisional yang berasal dari
Jawa Timur. Di Jawa Barat permainan bola bekel dikenal dengan nama beklen yang
berarti bekal. Beklen atau bekel berasal dari bahasa Belanda yaitu bikkelen. (online: wikipedia.com).
bermain bola bekel |
alat permainan bola bekel |
Cara memainkan bola bekel sangat mudah. Permainan bola bekel
dimulai dengan melambungkan bola karet kemudian
diikuti dengan menaburkan biji bekel. Sewaktu bola melambung ke atas, anak mengambil biji bekel yang terserak. Seorang pemain akan meraup jumlah biji
sesuai dengan tingkatannya (yang disebut dengan mi). Permainan bola
bekel dilakukan secara bertingkat. Dimulai dengan pengambilan biji bekel satu-satu yang disebut mihiji, apabila dapat menyelesaikan
mihiji kemudian midua (mengambil biji
bekel dua-dua dan seterusnya sampai pengambilan semua biji bekel sekaligus).
Dibutuhkan teknik dan strategi yang
jitu dalam memainkan permainan ini. Jika biji bekel tidak terambil, bola tidak tertangkap, atau gudir (menyentuh biji bekel yang belum
waktunya diambil), maka dinyatakan lasut dan permainan dilanjutkan oleh
pemain berikutnya.
Di daerah Jawa Barat terdapat tiga tahapan posisi dalam permainan bola
bekel. Tahap pertama posisi biji bekel bebas, tahap kedua biji bekel harus
diubah menjadi terlentang seluruhnya ke atas dan tahap ketiga semua biji bekel
harus terlungkup. Peraturan yang berlaku pada tahap kedua dan ketiga sama
seperti aturan tahap sebelumnya mulai dari pengambilan satu biji sampai dengan
seluruh biji. Tahapan yang paling akhir dinamakan nasgopel. Pada tahap ini anak diharuskan
untuk menghadapkan seluruh posisi biji bekel ke atas. Kemudian menghadapkan
seluruh biji bekel ke bawah. Setelah itu, anak harus meraup seluruh biji bekel
dengan satu genggaman. Peraupan bisa dilakukan oleh dua tangan. Jika anak tidak
dapat meraup seluruh biji bekel, maka anak dinyatakan kalah. Seandainya anak
kalah, anak harus mengulang pada tahapa awal nagospel. Apabila anak mampu
melewati tahapan nagospel, maka anak dinyatakan menang dan dapat beristirahat
sambil menunggu teman-temannya menyelesaikan permainan. Biasanya di tahap
akhir, terdapat tahap peneguhan (penebakan). Caranya, anak menyembunyikan biji
bekel pada tangan kiri dan tangan kanannya. Teman-teman yang tidak bermain
harus menebak jumlah biji bekel pada kedua tangan. Jika ada seorang anak yang
mampu menebak, maka anak yang telah masuk pada tahap penebakan harus mengulangi
tahapan penebakan sekali lagi. Seandainya tidak tertebak maka anak yang main
meneruskan permainnya dengan kelipatan biji bekel yang disembunyikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar