lagu

Jumat, 17 Maret 2017

10 OLAHRAGA ASAL INDONESIA

10 OLAHRAGA ASAL INDONESIA


1. Pencak Silat
Pencak Silat
Saat ini Pencak Silat merupakan salah satu cabang olahraga sekaligus seni beladiri di Indonesia. Olahraga yang satu ini sudah terkenal di berbagai belahan dunia dan banyak yang mempelajarinya. Pada dasarnya, Pencak Silat berakar pada budaya melayu yang juga merupakan salah satu kebudayaan negara kita. Namun untuk versinya sendiri bermacam-macam, ini tergantung pada daerah masing-masing. Indonesia mempunyai organisasi induk dari olahraga yang satu ini, yaitu Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
2. Karapan Sapi
Karapan Sapi
Anda tahu pacuan kuda? Karapan sapi hamir mirip dengan olahraga tersebut. Seperti namanya, yang digunakan dalam olahraga ini adalah sapi. Karapan Sapi adalah olahraga pacuan sapi yang berasal dari Madura. Dalam permainan yang satu ini, sepasang sapi lah yang “berolahraga” dengan menarik semacam kereta kayu melewati lintasan sepanjang 100 meter. Joki sapi hanya perlu berdiri di kereta kayu dan mengendalikan laju sapi-sapinya agar kompak. Tetapi jangan dikira menjadi joki karapan sapi itu pekerjaan yang mudah. Tentu saja diperlukan latihan dan keahlian yang khusus. Keseriusan warga Madura dan pemerintah Indonesia dalam melestarikan karapan sapi tidak main-main.
3. Sepak Takraw
KUALA LUMPUR, MALAYSIA - JULY 22: Siaful Rijal of Indonesia kicks over the net against John Thao of USA during the Round Robin match between Indonesia and USA day two of the ISTAF Sepaktakraw World Cup at Titiwangsa Stadium on July 22, 2011 in Kuala Lumpur, Malaysia.  (Photo by Ryan Pierse/Getty Images for UFA Sports)
Sepak takraw atau sepak raga hampir mirip dengan sepak bola dan voli, namun sepak takraw dilakukan dilapangan bulu tangkis. Olahraga ini berasal dari zaman Kesultanan Malaka di tahun 1402-1511. Jumlah pemain dalam masing-masing regu ada tiga orang. Permainannya tidak boleh menyentuh bola dengan tangan, hanya boleh menggunakan kaki. Sudah sejak lama sepak takraw ingin diklaim oleh beberapa negara tetangga, namun karena bukti yang kuat dari pakar sejarah, hal ini tidak terjadi. Sebagai rakyat Indonesia, tidak akan ada artinya perjuangan para pakar sejarah tersebut jika kita tidak ikut mempertahankan dan melestarikannya.
4. Zawo-zawo
Zawo-zawo
Zawo-zawo adalah sejenis permainan rakyat di kalangan penduduk Nias, Sumatera Utara. Dalam permainan ini para pemain melompati susunan batu (hompo batu) yang berbentuk trapesium yang tingginya mencapai 2 meter. Selain itu, pada masa lalu, ketangkasan melompati batu tersebut merupakan prasyarat seorang pemuda untuk memasuki jenjang pernikahan. Zawo-zawo masih dapat ditemukan hingga saat ini di desa-desa di Kabupaten Nias Selatan.
5. Geudeu-geudeu
geudeu-geudeu
Geudeu-geudeu (atau disebut juga deudeu) adalah salah satu seni bela diri tradisional rakyat Pidie/Pidie Jaya. Seni bela diri ini seperti gulat yang dimainkan oleh kaum laki-laki. Satu tim terdiri dari 3 orang. Biasanya geudeu-geudeu ini dipertandingkan antar kampung, diadakan setiap selesai panen padi. Sebagai seni beladiri, geudeu-geudeu merupakan olah raga keras, petarung geude-geude harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat, tahan pukul dan bantingan lawan. Selain itu petarung geudeu-geude juga dituntut kesabaran dan ketabahan. Di sinilah emosi diolah. Bila emosi petarung tidak stabil, maka bisa berujung pada kematian.
6. Pacu Jalur
Pacu Jalur
Pacu Jalur adalah jenis olahraga perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Perahu pada perlombaan pacu jalur memiliki panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu sebanyak 40 sampai 60 orang. Pada awalnya pacu jalur diselenggarakan di kampong-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau tahun baru Muharam. Kini acara pacu jalur sudah masuk ke dalam kalender pariwisata nasional, setiap tahun pada tanggal 23-26 Agustus diadakan festival pacu jalur dalam rangkaian peringatan kemerdekaan Indonesia (17 Agustus-an). Pacu jalur biasanya diadakan di Sungai Batang Kuantan yang pada jaman dahulu kala merupakan simbol identitas sosial karena hanya datuk-datuk dan bangsawan saja yang bertransportasi melalui jalur tersebut.
7. Egrang
Egrang
Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantai atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Entah kapan mulainya, Egrang ini sudah ada sejak beberapa abad yang lalu.
8. Galah Asin/Gobak Sodor
Gobak Sodor
Galah asin, galasin, asin atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 – 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik yang sudah ditentukan, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan tersebut. Biasanya arena yang digunakan yaitu lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur sebagai tempat jaga. Permainan ini sangat menyenangkan, selain itu juga melatih ketangkasan, strategi, kecepatan, kecerdikan dan kekompakan.
9. Bakiak
Bakiak
Bakiak atau Bangkiak atau Terompa Galuak adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. Sangat populer karena murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin. Bakiak ini masih ada sampai sekarang, biasanya pada saat acara 17 agustusan.
10. Pathol
1. Pencak Silat
Pencak Silat
Saat ini Pencak Silat merupakan salah satu cabang olahraga sekaligus seni beladiri di Indonesia. Olahraga yang satu ini sudah terkenal di berbagai belahan dunia dan banyak yang mempelajarinya. Pada dasarnya, Pencak Silat berakar pada budaya melayu yang juga merupakan salah satu kebudayaan negara kita. Namun untuk versinya sendiri bermacam-macam, ini tergantung pada daerah masing-masing. Indonesia mempunyai organisasi induk dari olahraga yang satu ini, yaitu Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
2. Karapan Sapi
Karapan Sapi
Anda tahu pacuan kuda? Karapan sapi hamir mirip dengan olahraga tersebut. Seperti namanya, yang digunakan dalam olahraga ini adalah sapi. Karapan Sapi adalah olahraga pacuan sapi yang berasal dari Madura. Dalam permainan yang satu ini, sepasang sapi lah yang “berolahraga” dengan menarik semacam kereta kayu melewati lintasan sepanjang 100 meter. Joki sapi hanya perlu berdiri di kereta kayu dan mengendalikan laju sapi-sapinya agar kompak. Tetapi jangan dikira menjadi joki karapan sapi itu pekerjaan yang mudah. Tentu saja diperlukan latihan dan keahlian yang khusus. Keseriusan warga Madura dan pemerintah Indonesia dalam melestarikan karapan sapi tidak main-main.
3. Sepak Takraw
KUALA LUMPUR, MALAYSIA - JULY 22: Siaful Rijal of Indonesia kicks over the net against John Thao of USA during the Round Robin match between Indonesia and USA day two of the ISTAF Sepaktakraw World Cup at Titiwangsa Stadium on July 22, 2011 in Kuala Lumpur, Malaysia.  (Photo by Ryan Pierse/Getty Images for UFA Sports)
Sepak takraw atau sepak raga hampir mirip dengan sepak bola dan voli, namun sepak takraw dilakukan dilapangan bulu tangkis. Olahraga ini berasal dari zaman Kesultanan Malaka di tahun 1402-1511. Jumlah pemain dalam masing-masing regu ada tiga orang. Permainannya tidak boleh menyentuh bola dengan tangan, hanya boleh menggunakan kaki. Sudah sejak lama sepak takraw ingin diklaim oleh beberapa negara tetangga, namun karena bukti yang kuat dari pakar sejarah, hal ini tidak terjadi. Sebagai rakyat Indonesia, tidak akan ada artinya perjuangan para pakar sejarah tersebut jika kita tidak ikut mempertahankan dan melestarikannya.
4. Zawo-zawo
Zawo-zawo
Zawo-zawo adalah sejenis permainan rakyat di kalangan penduduk Nias, Sumatera Utara. Dalam permainan ini para pemain melompati susunan batu (hompo batu) yang berbentuk trapesium yang tingginya mencapai 2 meter. Selain itu, pada masa lalu, ketangkasan melompati batu tersebut merupakan prasyarat seorang pemuda untuk memasuki jenjang pernikahan. Zawo-zawo masih dapat ditemukan hingga saat ini di desa-desa di Kabupaten Nias Selatan.
5. Geudeu-geudeu
geudeu-geudeu
Geudeu-geudeu (atau disebut juga deudeu) adalah salah satu seni bela diri tradisional rakyat Pidie/Pidie Jaya. Seni bela diri ini seperti gulat yang dimainkan oleh kaum laki-laki. Satu tim terdiri dari 3 orang. Biasanya geudeu-geudeu ini dipertandingkan antar kampung, diadakan setiap selesai panen padi. Sebagai seni beladiri, geudeu-geudeu merupakan olah raga keras, petarung geude-geude harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat, tahan pukul dan bantingan lawan. Selain itu petarung geudeu-geude juga dituntut kesabaran dan ketabahan. Di sinilah emosi diolah. Bila emosi petarung tidak stabil, maka bisa berujung pada kematian.
6. Pacu Jalur
Pacu Jalur
Pacu Jalur adalah jenis olahraga perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Perahu pada perlombaan pacu jalur memiliki panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu sebanyak 40 sampai 60 orang. Pada awalnya pacu jalur diselenggarakan di kampong-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau tahun baru Muharam. Kini acara pacu jalur sudah masuk ke dalam kalender pariwisata nasional, setiap tahun pada tanggal 23-26 Agustus diadakan festival pacu jalur dalam rangkaian peringatan kemerdekaan Indonesia (17 Agustus-an). Pacu jalur biasanya diadakan di Sungai Batang Kuantan yang pada jaman dahulu kala merupakan simbol identitas sosial karena hanya datuk-datuk dan bangsawan saja yang bertransportasi melalui jalur tersebut.
7. Egrang
Egrang
Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantai atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Entah kapan mulainya, Egrang ini sudah ada sejak beberapa abad yang lalu.
8. Galah Asin/Gobak Sodor
Gobak Sodor
Galah asin, galasin, asin atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 – 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik yang sudah ditentukan, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan tersebut. Biasanya arena yang digunakan yaitu lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur sebagai tempat jaga. Permainan ini sangat menyenangkan, selain itu juga melatih ketangkasan, strategi, kecepatan, kecerdikan dan kekompakan.
9. Bakiak
Bakiak
Bakiak atau Bangkiak atau Terompa Galuak adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. Sangat populer karena murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin. Bakiak ini masih ada sampai sekarang, biasanya pada saat acara 17 agustusan.
10. Pathol
Gambar terkait
Pathol adalah olahraga gulat tradisional. Olahraga ini konon sudah ada sejak jaman Majapahit. Berawal dari adanya sayembara mencari orang-orang yang terbaik dalam pertempuran atau bisa juga sebagai ksatria untuk menjaga pelabuhan Tuban, karena pada waktu itu banyak perompak dan juga penyamun. Olahraga pathol sendiri berasal dari Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Sarang dan Kabupaten Rembang. Olahraga Gulat Pathol ini banyak digemari di masyarakat setempat, dan juga bahkan konon olahraga ini menjadi salah satu kesenian tradisional, dimana olahraga ini digunakan pada acara menjelang bulan purnama tetapi biasanya olahraga ini kebanyakan digunakan dan diselenggaran pada pesisir pantai seperti ada upacara sedekah laut.
Pathol adalah olahraga gulat tradisional. Olahraga ini konon sudah ada sejak jaman Majapahit. Berawal dari adanya sayembara mencari orang-orang yang terbaik dalam pertempuran atau bisa juga sebagai ksatria untuk menjaga pelabuhan Tuban, karena pada waktu itu banyak perompak dan juga penyamun. Olahraga pathol sendiri berasal dari Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Sarang dan Kabupaten Rembang. Olahraga Gulat Pathol ini banyak digemari di masyarakat setempat, dan juga bahkan konon olahraga ini menjadi salah satu kesenian tradisional, dimana olahraga ini digunakan pada acara menjelang bulan purnama tetapi biasanya olahraga ini kebanyakan digunakan dan diselenggaran pada pesisir pantai seperti ada upacara sedekah laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar